Globalisasi telah merambah segala lini kehidupan, tak terkecuali sektor kesehatan. Dengan semakin terbukanya batas antarnegara, standar medis global menjadi keniscayaan. Dalam konteks ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memiliki peran vital dalam memposisikan dokter Indonesia agar mampu bersaing dan diakui di panggung kesehatan dunia.
Tren globalisasi standar medis menuntut setiap negara untuk memiliki tenaga medis dengan kualifikasi yang setara secara internasional. Ini mencakup pendidikan, kompetensi, etika, dan praktik klinis. Bagi dokter Indonesia, hal ini berarti perlunya peningkatan berkelanjutan dalam pengetahuan dan keterampilan, sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran terkini dan protokol global.
IDI, sebagai organisasi profesi tunggal dokter di Indonesia, memainkan peran sentral dalam harmonisasi standar ini. Salah satu strategi utama IDI adalah melalui penguatan pendidikan kedokteran berkelanjutan (P2KB) atau Continuing Medical Education (CME). Program-program ini dirancang untuk memastikan dokter Indonesia senantiasa up-to-date dengan inovasi medis, teknologi terbaru, dan pedoman praktik klinis berbasis bukti yang berlaku secara global.
Selain itu, IDI juga aktif dalam diplomasi kesehatan internasional. Keterlibatan IDI dalam forum-forum kesehatan global, seperti pertemuan World Medical Association (WMA) atau forum regional seperti ASEAN Health Ministers Meeting, memungkinkan Indonesia untuk berkontribusi dalam perumusan kebijakan kesehatan global, bertukar pengalaman, dan mengadopsi praktik terbaik dari negara lain. Ini juga menjadi ajang promosi kemampuan dokter Indonesia di kancah internasional.
Dengan terus berupaya meningkatkan standar pendidikan, mengembangkan kompetensi, dan aktif dalam jejaring kesehatan global, IDI bertekad untuk memastikan dokter Indonesia tidak hanya menjadi tenaga medis yang mumpuni di dalam negeri, tetapi juga diakui dan siap bersaing di pasar kerja global. Harmonisasi standar ini bukan hanya soal persaingan, tetapi juga tentang peningkatan kualitas layanan kesehatan demi kesejahteraan umat manusia.